Sabtu, 28 Julai 2012

olimpik



via We All With Palestine (^_^) : Woroud Sawalha knows she won't win a medal at the London Olympics. She isn't likely to get beyond the first round of the 800 meters.

But for the 20-year-old and her three teammates, just competing under the Palestinian flag is a source of pride.

The appearance itself is controversial: the U.N. does not recognize a Palestinian state but athletes have been allowed to compete under a Palestinian flag by the International Olympic Committee and soccer's ruling body FIFA since 1996 and 1998 respectively.

"It means a lot for me that I am female and representing Palestine," she told CNN's Aiming For Gold. "I will represent my hometown Asira ash-Shamaliya, Palestine and my university."

Asira ash-Shamaliya is a village of fewer than 10,000 inhabitants in the northern West Bank, where protests and tear gas form part of everyday life in a region still fighting for independence from Israel after two decades of struggle.

Sawalha, who will be immediately recognizable by her black headscarf, long-sleeved top and long trousers, knows that when she steps up to the line in London, she won't just be representing herself.

"This will reflect on my female friends and on sports in Palestine," she said. "Maybe the view of girls will change from practicing sports in a more professional way and more freely in front of people."

The International Olympic Committee is hopeful that the 2012 Games will be the first to feature female athletes on every team.

Three teams have never sent women. Palestinians have competed in the Olympics under their flag since 1996, sending their first female athlete in 2000.

However, Sawalha believes the fact that she was only told six months ago that she would be going to London is a sign of how lightly women's sport is taken in the Palestinian territories.

She had her first taste of top-level international competition earlier this year at the world indoor championships in Istanbul.

She clocked two minutes 51.87 seconds in her heat for a personal best that was still more than 53 seconds slower than the gold medal-winning time.

Given her lack of preparation and the scant training resources available in her homeland, Sawalha knows a medal is beyond her, so her target is to further improve her personal best

"Miracles do happen, and with God's help I will hopefully get a good result," she said. "Since they selected me for the Olympics, my running time has gone from four minutes to just under three, so I've seen a big improvement."

Training on pot-holed roads in Gaza, dodging cars and horses and carts, Bahaa al-Farra knows that only so much improvement is possible.

Like Sawalha, the 400-meter runner must rely on an invitation from the IOC to compete in London because neither has reached the required qualifying standard.

When he isn't running, al-Farra works out in a dingy public gym with shabby white concrete walls.

"I need a proper track to train on," he said. "At the moment I just run on the roads or on sand. Also, proper starting blocks are unavailable in Gaza."

So when he arrives in London, he'll not only have the daunting prospect of a first Olympic Games to consider but he'll also have to quickly get accustomed to unfamiliar conditions.

"Hopefully, the lack of training tools won't affect me, and I can prove to the world that we can compete even without them," he said.

For al-Farra, competing in London won't leave him completely fulfilled. He hopes it is only the start of a long athletics career.

"My dream is to become a world-known runner and compete with world champions in overseas competitions and hopefully I can achieve my dream in the near future," he said.

"My dream is to do something for Palestine and show the world that Palestine deserves to live and stand on the podium."

sumber fb.. ^_^

Khamis, 12 Julai 2012

coretan seorang pejuang

"pernah...suatu ketika timbul persoalan dalam diri saya...andai suatu hari nanti saya menjadi isteri kepada seorang pejuang agama Allah...mampukan saya bertahan sebagaimana mereka...ya Allah...thabatkan hati-hati kami di atas jalanMu..."

.................................................................................................
Rutin harianku meletakkan pejabat pemuda seperti kediaman rasm...i ku. Sementara Isteri dan anak - anak bagai penanti setia di bangsal terasing. Entah sedalam mana derita mereka tidak pernah sampai untuk ku selami. Hanya mengharap mereka sabar mengongsi bahagia yang dijanji Rabbul Jalil.

Semalam, seperti hukum karma menimpa diriku. Apabila isteri tersayang dihantar berkursus, memisahkan kami buat seketika. Aku mentadbir rumah, anak - anak, binatang peliharaan dengan segala kepakaranku dibidang siasah ... ternyata masih tempang dan terasa kosong di satu sudut. Masuk hari kedua, aku seperti mahu bertanya ... mana isteri ku ? sedang aku tahu di mana ia berada.

Pastinya, soalan yang sama bermain dibenak isteriku selama ini ... di mana suami ku ? meskipun ia menyedari aku sibuk berpencak di medan. Pasti juga anak - anakku bertanya .... di mana walid ku ? sungguhpun mereka selalu ku beritahu, bahawa walid keluar berjuang !

sesekali menjadi surirumah sepenuh masa begini, menjadikan diriku insaf, betapa hidup dan perjuangan ini, serinya pada kehadhiran seorang mujahidah solehah yang hebat berperanan dibelakang aksi seorang pejuang.

Terima kasih Isteriku ... cepat balik deh !

[ dedikasi jua buat semua yang bergelar isteri seorang pejuang ]


 
dari wall ustaz Nasrudin Hassan~

** mampukah aku menjadi seperti isterunya... tabah dan sabar apabila sudah bekeluarga nanti... hanya Allah sahaja maha mengetahui...
wallahualam..

Isnin, 9 Julai 2012

peringatan..:)


Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam perkara:
(1) Apabila brjumpa berikan salam kepadanya
(2) Apabila ia menjemput engkau memperkenankan undangannya
(3) Apabila ia meminta nasehat, engkau menasehatinya
(4) Apabila ia bersin dan memuji Allah, hendaklah (berdoa untuknya)
(5) Apabila ia sakit hendaklah engkau ziarahinya
(6) Apabila ia mati hendaklah engkau hantarkan jenazahnya ke kubur.
(H.R. Muslim dan Tirmidzi)

Alangkah anehnya manusia yang lalai itu, mereka menjual syurga yang maha luas dan maha hebat segala apa yang terkandung di dalamnya yang tak pernah terlihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga dan tak pernah terlintas oleh hati, dengan membeli serta menggantikannya dengan tempat yang kecil dan tidak pun terasa kemanisannya, iaitu dunia yang penuh dengan dusta dan tidak kekal lama



Pesan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah: “Jangan pernah kau menyalahkan cinta, tapi salahkan mereka yang menyalahgunakan cinta hingga berbuat dosa.”

Dalam Diam, Aku Ingin Mencintaimu Kerana Allah

sumber : ym..iema_rar ^_^

suka suki...

bismillahi walhamdulillah...

apa khabar sahabat2.. harap semuanya dalam keadaan sihat dan cergas insyaAllah..

sahabat yang di sayangi...
aku seorang wanita yang tidak punya apa2... ayahku pergi meninggalkan aku dan ibu buat selamanya sejak kecil. aku dididik dengan penuh kasih sayang oleh ibu, atok dan tokwan...aku amat2 manyayangi mereka.aku sunyi tanpa mereka... aku sedey bila tidak mendengar suara mereka setiap hari atau minggu..tapi semua itu hanya sementara... mereka dipinjamkan oleh Allah buatku bukan untuk selamanya... sebelum melangkah ke menara gading, tokwanku pergi buat selamanya... setelah beberapa tahun selepas itu atokku pula menuruti tokwan..kali terakhir aku mencium dan memeluknya semasa aku pulang ke tanah air semasa revolusi mesir.. aku ingin sangat atok menghantarku ke lapangan terbang.. alhamdulillah.. atok turutkan permintaanku walau terpaksa berpimpingan kerana atokku sudah terlalu tua dan tidak mampu untuk melihat seperti orang lain.sungguh aku amat2 merinduinya..:((. sekarang tinggal ibu yangku sayangi... aku harap sangat dapat mencurahkan segala kasih sayangku buat ibu sebelum ibu juga mengikut jejak langkah atok dan tokwan.semoga Allah merahmati mereka..insyaAllah.

ibu...
pengorbananmu terhadapku tidak dapatku balas walau bergunung2 emas aku berikan,walau berlaut2 mutiara aku serahkan padamu... sungguh besar pengorbananmu terhadapku dan keluarga sejak engkau ditinggalkan....
ibu..
sungguh tabah hatimu dalam mengharungi segala ranjau onak dan duri... tiada rintihan yang kau luahkan, tiada perkataan yang menyakitkan engkau hemburkan.. masyaAllah! sungguh hebat dirimu wahai ibuku..
ibu...
maafkan aku kerana telah banyak menyusahkan dirimu...

kini ibu sudah memiliki seorang suami yg penyayang.. semoga ibu bahagia dan semoga ibu terus tabah dan sabar... ...insyaAllah..

wallahualam.....